Pada tahun 1995, Aki Maita yang bekerja di perusahaan mainan Bandai memiliki ide untuk membuat hewan digital dalam bentuk mainan. Ide ini awalnya dianggap aneh, tetapi ternyata berhasil menghasilkan cuan hingga triliunan rupiah.
Aki Maita sedang menonton iklan di televisi ketika mendapatkan inspirasi untuk menciptakan hewan peliharaan digital yang dapat dibawa oleh anak-anak tanpa perlu khawatir mengotori sekitar. Ide ini dianggap melampaui zamannya karena pada saat itu permainan yang populer adalah permainan dengan tema pertempuran. Meskipun banyak yang meragukan keberhasilan ide ini, namun Aki Maita tidak menyerah.
Dia berkonsultasi dengan temannya yang merupakan perancang mainan, Akihiro Yokoi, yang mengatakan bahwa ide tersebut bagus dan menyarankan untuk menciptakan model permainan pemeliharaan hewan dalam satu perangkat kecil seukuran kepalan tangan.
Mainan tersebut diuji coba kepada 200 anak SMA di Jepang dan hasilnya positif. Anak-anak terlihat senang dan bertanggung jawab dalam merawat hewan digital tersebut. Dari keberhasilan ini, Tamagotchi pun dirilis pada 23 November 1996. Tamagotchi berasal dari bahasa Jepang yang artinya telur yang harus dirawat oleh pengguna.
Keberhasilan Tamagotchi tidak membutuhkan waktu lama. Mainan ini sukses terjual di lebih dari 30 negara dan mencapai penjualan lebih dari 70 juta unit di tahun 1990-an. Meskipun demikian, keuntungan dari penjualan tersebut tidak sepenuhnya masuk ke kantong Aki Maita dan Akihiro Yokoi karena Tamagotchi dipasarkan di bawah bendera Bandai. Hingga tahun 2016, Tamagotchi telah terjual sebanyak US$6,2 miliar atau sekitar Rp100 triliun. Kini, Tamagotchi berevolusi menjadi bentuk smartwatch mengikuti perkembangan zaman.