Produsen Keripik Kulit Ikan Rafins Snack Mendunia Berkat KUR BRI

by -221 Views

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berkomitmen untuk terus memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya, produsen kue dari Pringsewu, Lampung menceritakan bagaimana pembiayaan yang diberikan serta pendampingan usaha dapat mendorong kapasitas usaha pelaku UMKM.

Pada tahun 2018, Ravie Cahya Ansor, lelaki muda yang bermukim di Pringsewu, Lampung, melihat camilan fish skin atau keripik kulit ikan buatan Singapura sangat laris dan populer. Namun, harganya tidak terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dia membuat versi lokal dengan bahan kulit ikan dari Tanjung Bintan, Lampung, bumbu lokal, dan seasoning dari Banten. Produknya dikemas dengan label “Rafins Snack”.

“Kami menjual seharga Rp 23.000 untuk kemasan 70 gr,” kata Ravie yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan sektor Riset dan Pengembangan (R&D) Rafins Snack.

Setelah melakukan riset, Ravie Cahya Ansor mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI. Kredit tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan bisnisnya, termasuk biaya perizinan, pemasaran, dan fasilitas produksi.

Dari produk utamanya, fish skin, Rafins Snack mengembangkan berbagai produk lainnya seperti Banana Choco, Banana Cheese, Taro Talas, Potato, Cassava Singkong, dan Kripik Nangka. Di antara rasa yang disukai adalah salted egg.

Ravie juga memasarkan produknya baik di dalam maupun luar negeri. Di dalam negeri, produknya dipasarkan di Jabodetabek, Malang, Surabaya, dan Medan. Sedangkan pasar ekspornya meliputi Turki, Mesir, Kanada, Malaysia, Oslo (Norwegia), dan Den Haag (Belanda).

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengatakan bahwa BRI selalu memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha kepada pelaku UMKM. Kisah sukses produsen UMKM keripik kulit ikan ini menjadi contoh bagaimana pembiayaan dan pendampingan dari BRI dapat mendukung kapasitas usaha pelaku UMKM.

BRI merupakan penyalur KUR terbesar di Indonesia, dengan penyaluran KUR senilai Rp59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur selama periode Januari hingga April 2024. Raihan ini setara dengan 36% dari target penyaluran KUR di tahun 2024 sebesar Rp165 triliun.