Mark Cuban Sukses Jadikan Karyawan Jadi Miliarder dalam Relasi Pekerjaan
Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam relasi pekerjaan, bos sering dianggap karyawan menyebalkan. Namun, anggapan ini tampaknya tidak terjadi pada karyawan yang punya bos seperti Mark Cuban.
Mark Cuban berbeda dengan bos lain. Dia sukses membuat para karyawan bahagia dan kaya raya. Selama menjadi bos, dia sukses membuat 91% karyawan jadi miliarder dadakan. Bagaimana ceritanya?
Perlu diketahui, Mark Cuban adalah miliarder asal Amerika Serikat (AS) yang punya harta US$ 5,4 miliar atau Rp 85,9 triliun. Harta sebesar itu didapat dari investasi dan jaringan bisnis Cuban yang telah dirintis selama puluhan tahun.
Selama berbisnis, Cuban diketahui punya kebiasaan menarik yang berbeda dari pengusaha lain, yakni selalu menyisihkan keuntungan kepada karyawan perusahaan. Ini dilakukannya usai melakukan penjualan perusahaan.
“Dalam setiap bisnis yang saya jual, saya telah membayar bonus kepada setiap karyawan yang bekerja di sana selama lebih dari setahun,” kata Cuban di akun pribadi, dikutip Senin (10/6/2024).
Dia pertama kali melakukan hal tersebut pada 1990. Kala itu dia menjual perusahaan pertamanya, MicroSolutions, yang bergerak di pengembangan software seharga US$ 6 juta. Akan tetapi, nominal uang tersebut tak seluruhnya masuk ke rekening Cuban.
Dia hanya mengambil 20% dari uang sebesar itu. Sementara sisanya diberikan secara cuma-cuma kepada 80 karyawannya.
CNBC Make It mencatat pembagian itu membuat seorang mendapat uang US$ 15.000, atau setara Rp 224 juta di masa kini. Hal ini membuat para karyawannya menjadi orang kaya baru.
Sikap seperti ini tak hanya sekali dilakukan Cuban. Pada 1999, ketika dia menjual perusahaan podcast bernama Broadcast.com kepada Yahoo seharga US$ 5,7 miliar atau setara Rp 92 triliun di masa kini, dia tak mengambil seluruh uang itu.
Dia diketahui membagikan uang kepada 330 karyawan. Pembagian ini, menurut Cuban, sukses membuat 91% karyawan menjadi miliarder.
Selain itu, pada 2019, saat menjual saham mayoritas di HDNet dan klub olahraga Dallas Mavericks, dia menebar juga uang hasil penjualan kepada para karyawan. Seperti diwartakan Fortune, dari penjualan Dallas Maverick seharga US$ 2 miliar, dia membagikan US$ 35 juta atau Rp 570 miliar kepada para karyawan.
Kebijakan anti-mainstream ini dilakukan Cuban sebagai bentuk terima kasih atas kerja keras para karyawan. Bagi Cuban, karyawan di perusahaan jadi aspek penting yang membuat dia berada di posisi sekarang.
Kisah ini hanya satu dari sikap positif Cuban yang selama ini diungkap ke publik. Sebelumnya, Cuban pernah bercerita bahwa kesuksesannya diraih berkat ikuti nasihat ayah. Saat masih kecil, sang ayah memberikan nasihat soal waktu dan menabung.
Kepada Cuban, ayahnya berpesan bahwa waktu itu terbatas, sehingga kalau hanya menjadi pekerja di suatu perusahaan membuat seseorang tak punya masa depan. Nasihat ini kemudian membuat pria kelahiran 31 Juli 1958 itu berbisnis.
Sementara soal menabung, kebiasaan ini dibangun Cuban karena sang ayah menolak membelikan barang-barang baru. Cuban didorong ayahnya untuk mencari uang dan menyisihkannya untuk hal yang diinginkan.
Pada akhirnya, sikap-sikap positif demikian membuat Mark Cuban masuk dalam jajaran orang terkaya di Amerika Serikat dengan harta Rp 85,9 triliun.