Sultannya Raja Terkaya di Brunei Negara Kena Blacklist oleh AS因عرضت الدولة في شيء من الثراء كثيرًا من الأموال ، تم تضمين مملكة بروناي على قائمة السوداء للولايات المتحدة.

by -167 Views
Sultannya Raja Terkaya di Brunei Negara Kena Blacklist oleh AS因عرضت الدولة في شيء من الثراء كثيرًا من الأموال ، تم تضمين مملكة بروناي على قائمة السوداء للولايات المتحدة.

Jakarta, CNBC Indonesia – Perbincangan tentang Brunei Darussalam mencuat setelah negara tersebut tiba-tiba dimasukkan oleh Amerika Serikat dalam daftar hitam terkait perdagangan manusia, Selasa. Mengacu pada Laporan Tahunan Departemen Luar Negeri AS yang dimuat AFP, diketahui bahwa Negara Islam itu masuk dalam kategori tingkat 3 yang berisi negara-negara yang tidak berbuat cukup dalam melawan perdagangan manusia.

Hal ini dapat berimplikasi pada dikenakannya sanksi atau pengurangan bantuan dari AS. Padahal, temuan AS terkait sikap abai atas perdagangan manusia berbanding terbalik dengan kekayaan melimpah Brunei Darussalam yang dikenal sebagai wilayah kaya minyak dunia.

Awal Mula Kekayaan
Eksplorasi minyak di kawasan Brunei Darussalam dimulai pada tahun 1928 oleh perusahaan asal Inggris, Shell. Eksplorasi ini kemudian membuat Kesultanan Brunei Darussalam bertransformasi dari negara dagang menjadi negara minyak yang kaya dan makmur. Salah satu tokoh kunci yang muncul selama proses transformasi adalah Hassanal Bolkiah, yang menjadi sultan menggantikan ayahnya, Sultan Omar, pada tahun 1967. Di bawah kepemimpinan Bolkiah, Brunei memanfaatkan produksi puluhan juta barel minyak per tahun sebagai pondasi transformasi menjadi salah satu negara kaya di Asia Tenggara.

Salah satu rekor tertinggi produksi minyak Brunei terjadi pada tahun 1980. Pada tahun tersebut, produksi minyak Brunei mencapai 82 juta barel minyak. Dengan besarnya produksi minyak ini, tidak hanya keluarga kesultanan menjadi makmur, tetapi juga seluruh rakyat Brunei merasakan kemakmuran. Berkat keuntungan dari migas, Brunei bisa membebaskan warga dari pajak penghasilan, memberi pendidikan gratis, subsidi bahan pangan, dan sebagainya. Meski begitu, seiring waktu, sektor migas tidak lagi menjadi andalan Brunei untuk memupuk kekayaan karena harga migas yang tidak stabil dan menurunnya produksi tahunan migas Brunei. Sultan Bolkiah kemudian melakukan diversifikasi bisnis dengan melakukan investasi di luar negeri oleh Brunei Investment Agency (BIA) sejak tahun 1990-an.

Persekutuan Bisnis Bersama Orang Indonesia
Sultan Hassanal Bolkiah juga tercatat pernah berbisnis bersama orang Indonesia, yaitu Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut, putri Presiden Soeharto. Melalui Tutut, Sultan Brunei lewat BIA memiliki hotel bintang lima di Nusa Dua Beach Hotel, Bali. Kesultanan Brunei juga ikut serta dalam proyek pembangunan tol di Jakarta melalui perusahaan jalan tol milik Tutut, Citra Marga Nusaphala Persada. Brunei berinvestasi sebesar US$70 juta di tahun 1997 dalam proyek tersebut.

Manusia Rp435 Triliun
Dengan demikian, pendapatan pribadi anggota Kesultanan Brunei Darussalam meningkat drastis. Contohnya, Jefri Bolkiah memiliki lebih dari 2.300 mobil mewah, 8 pesawat pribadi, dan 1 helikopter, disamping kepemilikan berlian, hotel mewah, dan perusahaan migas. Anak Jefri, Faiq Bolkiah, juga dikenal sebagai pesepakbola terkaya melebihi Christiano Ronaldo. Sultan Hassanal Bolkiah sendiri memiliki harta US$28 miliar atau setara dengan Rp 435 triliun, membuatnya menjadi salah satu raja terkaya di dunia dan berada di urutan ke-2 sebagai raja terkaya di Asia Tenggara.

[Gambas:Video CNBC]

(mfa/sef)