Soekarno Dulu Memiliki Menteri Tekstil

by -190 Views
Soekarno Dulu Memiliki Menteri Tekstil

Industri tekstil di Indonesia sedang mengalami kesulitan belakangan ini. Sepanjang tahun 2024, banyak PHK terjadi di industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Hal ini disebabkan oleh lesunya industri tekstil dalam negeri akibat serbuan produk impor dan pasar global yang lesu, yang menyebabkan banyak pabrik tutup. Ironisnya, sejarah industri tekstil Indonesia dulu sangat berjaya dan mendapat perhatian khusus dari pemerintah, terutama sejak zaman Presiden Soekarno.

Dinamika industri tekstil di era Soekarno cukup berkembang. Bagi Soekarno, pengembangan industri tekstil dalam negeri adalah salah satu cara untuk menciptakan ekonomi mandiri yang berdiri di atas kaki sendiri. Dia menulis tentang dampak negatif dari tekstil impor asal Jepang pada era penjajahan.

Soekarno memberi keleluasaan kepada bisnis tekstil milik pribumi setelah kemerdekaan. Pada 1961, Soekarno membentuk PN Industri Sandang yang kemudian berubah menjadi PT Industri Sandang Nusantara (Persero). Namun, pada 17 Maret 2023, Presiden Jokowi membubarkannya.

Pemerintahan Orde Baru awalnya tidak fokus pada perkembangan industri tekstil, namun mulai menitikberatkan pada ekspor non-migas pada dekade 1980-an. Kebijakan Soeharto dalam deregulasi memberikan angin segar bagi industri tekstil Indonesia.

Perusahaan tekstil swasta mulai bermunculan setelah kebijakan tersebut, dan ekspor tekstil Indonesia melonjak. Keberhasilan industri tekstil di era Orde Baru juga didukung oleh investasi asing dari negara-negara industri baru di Asia.

Pada akhirnya, kebijakan tersebut membuahkan hasil dan industri tekstil menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Soeharto berhasil meningkatkan ekspor tekstil hingga ratusan juta dolar selama masa pemerintahannya.