Bambang Haryo Mengusulkan Pemerintah Mempertimbangkan Kenaikan Bea Masuk Sebesar 200 Persen yang Berpotensi Berdampak Negatif

by -128 Views
Bambang Haryo Mengusulkan Pemerintah Mempertimbangkan Kenaikan Bea Masuk Sebesar 200 Persen yang Berpotensi Berdampak Negatif

Jakarta – Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono (BHS), meminta Pemerintah untuk mempertimbangkan dengan matang rencana kenaikan bea masuk impor hingga 200 persen, terutama untuk barang dari China.

Menurutnya, kebijakan tersebut dianggap memiliki dampak yang sangat besar bagi masyarakat, pelaku usaha, dan Perekonomian Nasional.

“Ada hal yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah sebelum menaikkan bea masuk impor. Yaitu, dampaknya terhadap masyarakat konsumen, industri, dan perdagangan dalam negeri,” kata BHS, Rabu (10/6).

BHS menyatakan, jika barang jadi dari luar negeri, terutama dari China atau negara lain, dikenakan kenaikan bea masuk, maka tidak menutup kemungkinan negara tersebut akan mencari cara untuk meningkatkan pendapatan negaranya dari ekspor barang mereka ke Indonesia, terutama untuk bahan baku sektor industri dalam negeri.

Sebagai contoh, kata Alumni ITS Surabaya, dalam Industri tekstil saat ini di Indonesia banyak mengambil bahan baku produksi dari China. Di mana industri tekstil di Indonesia mengimpor bahan baku sekitar 80 persen dari China yang menjadi biaya produksi Industri tekstil di Indonesia. Di mana biaya bahan baku memakan porsi sekitar 70% dari total biaya produksi di Industri tekstil. Sementara di negara tetangga seperti Malaysia, ketergantungan bahan baku impor di industri tekstil hanya sekitar 60%, dan di Vietnam hanya sekitar 50%.

“Jika Pemerintah China membalas dengan menaikkan harga komponen bahan baku, maka ini akan meningkatkan beban harga produk tekstil di Indonesia. Sehingga masyarakat akan kesulitan dalam daya beli untuk produk industri dalam negeri, sehingga produk industri dalam negeri akan hancur karena masyarakat Indonesia tidak mampu membelinya,” tambah BHS.

Lebih lanjut …