Meniru T.D. Pardede, Jadilah Orang Terkaya di Indonesia dengan Mengikuti Ajaran Tuhan

by -21 Views
Meniru T.D. Pardede, Jadilah Orang Terkaya di Indonesia dengan Mengikuti Ajaran Tuhan

Jakarta, CNBC Indonesia – Berbagai aliran kepercayaan mengajarkan agar umat senantiasa mengikuti ajaran-Nya. Jika dilakukan, maka niscaya berbagai kebaikan akan hadir menyertai. Salah satu buktinya dialami langsung oleh T.D. Pardede, seorang pengusaha dan salah satu orang terkaya di Indonesia.

Pria yang memiliki nama panjang Tumpal Dorianus Pardede dikenal sebagai pengusaha Indonesia dari tiga zaman. Dia memulai bisnisnya pada masa pendudukan Jepang, dan terus berkembang hingga era Orde Lama dan Orde Baru. Awalnya, dia berbisnis di bidang tekstil, namun kemudian merambah ke industri pariwisata, perkebunan, dan bahkan memiliki klub sepakbola.

Total, ada 26 perusahaan di bawah kepemilikan T.D. Pardede dengan aset bernilai miliaran. Kesuksesan ini membuatnya dianggap sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia pada tahun 1980-an. Banyak orang menyebutnya sebagai ‘raja uang’ karena kekayaannya yang melimpah.

Namun, kesuksesan T.D. Pardede bukan hanya berasal dari kemampuan berbisnis, tetapi juga karena ia mengikuti anjuran Tuhan. Dalam tulisan sahabat-sahabatnya yang terhimpun dalam buku “75 Tahun Dr. T.D. Pardede” (1991), diketahui bahwa ia adalah seorang umat Kristiani yang taat. Ketaatan ini membuatnya selalu percaya bahwa ada tangan Tuhan yang akan membantunya.

Rasa kepercayaan tersebut tercermin dalam filosofi bisnis yang dikenal dengan nama Walutama, yang menjadi landasan operasinya. Dalam Walutama, T.D. Pardede mengajak karyawan-karyawannya untuk menjalani perintah Tuhan, dengan nilai-nilai seperti jujur, berbuat baik, kerja keras, rajin, hidup bersih, sehat, disiplin, dan memahami kewajiban. Menurutnya, jika salah satu dari nilai-nilai tersebut dilanggar, bisnis dan kehidupan tidak akan berjalan lancar.

Filosofi bisnis ini bukan sekadar ucapan belaka, tetapi benar-benar dilakukan oleh T.D. Pardede. Selama bekerja, ia selalu datang tepat pukul 8 pagi setiap hari, tampil rapi dan bersih, serta menjaga kesehatannya dengan berolahraga.

Namun, T.D. Pardede juga mengingatkan bahwa meskipun sudah sukses dan kaya raya, kita harus ingat bahwa rezeki berasal dari Tuhan. Jangan sombong dan menghambur-hamburkan harta, karena Tuhan bisa saja mencabut kembali segala yang telah diberikan-Nya.

Karena itu, lebih baik harta digunakan untuk kemaslahatan banyak orang. Berkat filosofi bisnisnya, T.D. Pardede sangat dihormati di Sumatra Utara. Tindakannya tidak hanya berupa kata-kata, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat luas. Dia aktif membangun rumah sakit, tempat ibadah, dan sekolah.

Kiprah T.D. Pardede harus berakhir pada 18 November 1991 ketika ia meninggal dunia di Singapura.