Magelang – Presiden Prabowo Subianto menekankan prinsip kepemimpinan teladan, yang dikenal sebagai ing ngarso sung tulodo (seorang pemimpin harus memimpin dengan teladan), saat ia memimpin Twilight Parade di tengah hujan deras, dihadiri oleh anggota Kabinet Merah Putih di Lapangan Pancasila, Akademi Militer Graha Utama, Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat malam (25 Oktober).
“Kami bangga pada masing-masing dari kalian. Saya melihat kalian berdiri di tengah hujan, jadi saya mengundang para jenderal untuk bergabung dan juga basah,” ujar Prabowo.
“Prinsip kepemimpinan kita adalah ing ngarso sung tulodo. Jika para prajurit basah, para pemimpin juga harus basah. Jika para prajurit merasa panas, para pemimpin juga harus merasakan panas. Jika para prajurit lapar, para pemimpin juga harus merasakan kelaparan. Ini adalah dasar dari kepemimpinan kita,” tambahnya.
Prabowo juga membagikan kisah tentang seorang jenderal berbintang satu yang kehilangan nyawanya selama sebuah operasi, memperlihatkan prinsip bahwa seorang pemimpin harus berada bersama prajuritnya, bahkan dalam bahaya.
“Saya pernah mendengar tentang seorang jenderal berbintang satu yang gugur dalam tugasnya. Ada yang mempertanyakan mengapa seorang brigadir jenderal berada di zona operasi aktif. Itu karena, dalam tradisi kita, bahaya yang dihadapi oleh para prajurit juga harus ditanggung oleh komandannya,” tuturnya.
Ia menyimpulkan dengan menjelaskan bahwa membawa Kabinet Merah Putih ke acara tersebut dimaksudkan untuk menyaksikan secara langsung semangat dan disiplin dari generasi pemimpin berikutnya.
“Saya membawa mereka untuk melihat para pemimpin muda bangsa kita, untuk mengamati semangat dan disiplin kalian. Seorang tentara siap mengorbankan segalanya untuk bangsa dan negara, dan para menteri juga siap memberikan segalanya dalam membela kepentingan rakyat Indonesia,” tegaskan Prabowo. (RR)