Emas selalu menjadi daya tarik bagi banyak orang di seluruh dunia karena sifatnya yang stabil. Pada masa lampau, ditemukan penemuan emas sebanyak 30 ribu ton di dekat ibu kota negara, Jakarta (dulu Batavia), yang menghebohkan banyak orang. Pemerintah kolonial melakukan penelitian geologi untuk memastikan kebenaran penemuan emas tersebut. Hasilnya, penelitian dipimpin oleh peneliti Belanda, W.F.F Oppenoorth, berhasil menemukan sumber emas yang melimpah di daerah Cikotok, Banten.
Proses penambangan emas tidak mudah, membutuhkan pembabatan hutan dan pembuatan terowongan baru. Biaya yang dikeluarkan untuk penambangan ini cukup besar, namun hasilnya sebanding dengan upaya yang dilakukan. Pada Maret 1928, 30 ribu ton emas berhasil ditemukan dan diangkut dalam skala besar. Penemuan ini memberikan keuntungan besar bagi pemerintah kolonial, namun tidak meningkatkan kesejahteraan bagi penduduk pribumi.
Tambang emas Cikotok menjadi salah satu tambang emas terbesar yang dimiliki oleh pemerintah kolonial dan kemudian dilanjutkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Meskipun tambang tersebut akhirnya tutup pada 2005 karena habisnya kandungan emas, namun keberhasilan penemuan dan eksploitasi emas di Cikotok menjadi sejarah yang penting.