Bali merupakan destinasi liburan yang sangat populer di Indonesia, terutama bagi wisatawan mancanegara. Dengan berbagai jenis tempat wisata seperti pantai, gunung, dan kebudayaan yang menarik, Bali berhasil menarik perhatian 4,8 juta wisatawan mancanegara pada bulan Oktober 2024. Namun, kedatangan para turis asing juga membawa masalah baru, di mana sebagian dari mereka melanggar aturan dan merusak citra Bali.
Sejarah mencatat bahwa Bali telah berubah drastis sejak abad ke-16 ketika kedatangan penjelajah Belanda, Cornelis de Houtman, yang membuat Bali menjadi buka untuk dunia luar. Pemerintah kolonial kemudian menjadikan Bali sebagai “Museum Hidup” dengan tujuan memperlihatkan keunikan alam, seni, budaya, dan agama kepada wisatawan asing. Seiring dengan upaya promosi yang dilakukan, Bali menjadi lebih terbuka bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri.
Dalam prosesnya, industri pariwisata tumbuh pesat di Bali pada dekade 1920-an dengan adanya aksesibilitas yang memudahkan keberadaan wisatawan asing. Namun, dampak negatif juga mulai terasa, di mana budaya Bali mulai terkikis dengan adanya kerusakan budaya dan perubahan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Meskipun kritikan terus muncul, Bali tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan menguntungkan bagi pemerintah, meskipun dengan beberapa aspek kebudayaan yang mulai tergerus.