Generasi Z telah menjadi sorotan setelah banyak perusahaan memutuskan untuk memberhentikan karyawan dari generasi ini. Menurut laporan dari konsultan karir dan pendidikan di Eropa, Intelligent, generasi Z sering kehilangan pekerjaan karena sikap dan perilaku mereka yang dianggap mengganggu operasional perusahaan, seperti kurang motivasi, komunikasi buruk, dan kurang profesional. Meskipun demikian, tidak semua generasi Z tergolong demikian. Ada juga generasi Z yang memiliki etos kerja tinggi, seperti Jacob Shaidle, seorang pemuda asal Amerika Serikat yang memulai bisnisnya sendiri sejak usia 16 tahun.
Jacob memulai bisnisnya dengan membuka jasa membersihkan panggangan bekas barbecue pada musim panas tahun 2021. Meskipun sederhana, Jacob melihat potensi dalam bisnis ini dan mendapat respon positif dari teman-temannya. Dengan tekad yang kuat, Jacob berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli peralatan dan mengembangkan bisnisnya lebih lanjut.
Meskipun masih sekolah dan terbatas dalam hal transportasi, Jacob tetap gigih menjalankan bisnisnya. Dengan pendapatan yang terus meningkat dari berbagai klien, Jacob berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk biaya kuliahnya. Tidak hanya itu, dia juga berhasil mengembangkan bisnisnya menjadi perusahaan yang lebih besar, Shaidle Cleaning, dengan tim yang solid dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembersihan panggangan.
Dengan kesuksesannya, Jacob juga memberi motivasi kepada para pemuda lain untuk mengejar mimpi mereka tanpa rasa malu dan gengsi. Dia menekankan pentingnya memiliki mentor, membangun relasi, bergerak di ranah digital, dan memiliki tim yang solid dalam membangun bisnis. Dengan kerja keras dan ketekunan, Jacob Shaidle telah membuktikan bahwa generasi Z juga mampu sukses dalam dunia bisnis.