Fenomena kaya mendadak yang dialami oleh beberapa orang seperti petani Suradji, tukang becak Pak Sayat, dan prajurit TNI Kapten Suseno pada tahun 1990-an menjadi sorotan banyak orang. Masing-masing dari mereka mendapatkan uang sebesar Rp1 Miliar pada tahun 1990-1991. Kehebohan dimulai dari Pak Sayat yang berhasil memenangkan undian dan mengubah hidupnya dari seorang tukang becak menjadi seorang miliarder. Hal serupa juga dialami oleh Kapten Suseno yang dipanggil oleh Menkopolkam karena keberuntungannya menang uang sejumlah Rp1 Miliar.
Selanjutnya, petani bernama Suradji juga mendapatkan hadiah serupa dan menggunakannya untuk membangun jembatan seharga Rp117 juta untuk membantu warga di sekitarnya. Meskipun uang sejumlah Rp1 Miliar pada masa itu bernilai besar, namun jika dibandingkan dengan harga properti dan emas pada waktu itu, jumlah tersebut menjadi lebih signifikan. Uang tersebut diperoleh dari undian Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB) yang merupakan kebijakan pemerintah Soeharto untuk menarik uang dengan kupon undian.
Fenomena SDSB ini dianggap oleh sebagian kalangan sebagai perjudian yang dilegalkan oleh pemerintah, karena banyak masyarakat yang tergiur untuk membeli kupon dengan harapan mendapatkan hadiah besar. Namun, setelah mendapat kritik dan protes, kebijakan SDSB dihentikan pada tahun 1993. Meskipun demikian, sejarah SDSB tetap menjadi salah satu fakta yang pernah terjadi di Indonesia.