Potong Anggaran Malaysia: Pejabat Gaji Dipangkas, Rakyat Tak Jadi Korban

by -8 Views

Tindakan efisiensi anggaran telah menjadi sebuah keharusan bagi negara-negara dalam mewujudkan program-program kerja atau menghadapi situasi zaman, seperti krisis maupun tantangan lainnya. Indonesia, sebagai contoh, Presiden Prabowo Subianto melakukan efisiensi anggaran untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis serta membiayai Danantara. Hal ini menyebabkan pos-pos anggaran di Kementerian/Lembaga yang dianggap kurang penting akan dipotong. Selain Indonesia, negara tetangga Malaysia pun ternyata pernah melakukan efisiensi anggaran dengan cara memotong gaji pejabat agar tidak mengorbankan rakyat.

Tindakan pemotongan gaji pejabat dilakukan oleh Malaysia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Mahathir Mohamad. Saat Malaysia dilanda krisis ekonomi 1980 yang cukup merusak, Mahathir memutuskan untuk memotong gajinya sendiri sebagai orang nomor satu di negara tersebut. Tindakan ini kemudian diikuti oleh para pejabat tinggi negara lainnya. Optimalisasi belanja anggaran dilakukan dengan mencurahkan perhatian pada rakyat dan kelompok masyarakat yang membutuhkan.

Langkah-langkah efisiensi dilakukan dalam rangka menyelamatkan pengeluaran publik, di mana Mahathir tidak hanya memotong gajinya sendiri, tetapi juga memotong fasilitas dan tunjangan para pejabat. Keputusan ini diambil untuk mencegah rakyat menjadi korban dari dampak-dampak negatif efisiensi anggaran. Tindakan serupa pun dilakukan saat krisis ekonomi 1997/1998 melanda Malaysia, di mana Mahathir kembali memotong gaji untuk membantu negara keluar dari krisis tersebut.

Efisiensi belanja anggaran yang dilakukan oleh Malaysia memiliki dampak positif yang signifikan dalam membantu negara keluar dari krisis. Secara keseluruhan, tindakan pemangkasan gaji pejabat dan belanja anggaran lainnya yang diambil oleh Mahathir telah terbukti efektif dalam mengatasi situasi sulit yang dihadapi oleh Malaysia.