Permadi Arya, atau lebih dikenal sebagai Abu Janda, mengungkapkan kemarahannya terhadap penipuan yang melibatkan Pertalite yang dipalsukan menjadi Pertamax, menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 193,7 triliun. Abu Janda menyoroti modus operandi mafia migas yang disinyalir terlibat dalam praktik ini. Menurutnya, pemutusan produksi bahan bakar dalam negeri yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dan kelompok mafia migas bertujuan untuk memungkinkan impor bahan bakar dari luar negeri yang lebih mudah dimanipulasi harganya. Praktik ini juga melibatkan skema manipulasi harga, di mana Pertalite dipalsukan menjadi Pertamax dengan harga yang di-mark up, merugikan negara dan masyarakat kecil, sementara kelompok mafia migas memperoleh keuntungan besar. Abu Janda berharap bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap pelaku dan bahwa keadilan akan ditegakkan. Selamatkan negara dari tindakan korupsi yang merugikan ini.
Korupsi Minyak Pertamina: Rugi Triliunan. Abu Janda Berharap Tidak Ada Intervensi
