Dr Brian Yeremia, seorang dokter dan konten kreator fitness, menjadi perhatian publik setelah mengunggah video edukatif di akun TikTok-nya. Dalam video tersebut, Dr Brian menunjukkan hasil uji laboratorium independen terhadap dua brand suplemen lokal ternama. Pengujian tersebut mengungkap fakta mengejutkan bahwa kedua produk tersebut diduga mengandung zat yang tidak sesuai dengan informasi yang tertera pada kemasan. Salah satu produk diduga mengandung kreatin tanpa mencantumkan informasi tersebut di labelnya, sedangkan produk lain diduga mengandung kedelai tanpa memberikan peringatan bagi konsumen yang memiliki alergi terhadap bahan tersebut.
Namun, alih-alih memberikan klarifikasi terhadap temuan tersebut, kedua brand tersebut malah mengirimkan somasi hukum kepada Dr Brian. Selain itu, Dr Brian juga menceritakan bahwa ia mendapat teror berupa telepon dari salah satu pemilik brand yang telah diulasnya. Pemilik brand tersebut menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui adanya kandungan berbahaya dalam produk mereka dan meminta Dr Brian untuk memberikan klarifikasi.
Kasus ini menunjukkan pentingnya transparansi dalam industri suplemen dan perlindungan konsumen terhadap informasi yang akurat terkait dengan kandungan produk yang mereka konsumsi. Tindakan Dr Brian untuk mengedukasi publik tentang temuan uji laboratorium tersebut adalah upaya yang patut diapresiasi, namun intimidasi yang diterimanya menunjukkan masih adanya tantangan dalam mengungkap kebenaran terkait produk kesehatan. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang tanggung jawab produsen dalam menyediakan informasi yang jelas dan akurat kepada konsumen, serta perlunya pengawasan lebih ketat terhadap produk suplemen yang beredar di pasaran.
