Budayakan Keamanan Siber agar Terhindar dari Kejahatan Online

by -19 Views

Praktisi keamanan siber, Atik Pilihanto, menekankan pentingnya mengintegrasikan keamanan siber sebagai bagian dari budaya dalam organisasi bisnis atau pemerintahan untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan siber. Atik menjelaskan bahwa dengan menerapkan prinsip kehati-hatian sebagai budaya yang melekat, cela-celah yang bisa dieksploitasi oleh pihak tidak bertanggung jawab dapat diminimalkan atau disembunyikan sepenuhnya. Dalam kasus terjadinya insiden kejahatan siber, investigasi menyeluruh bisa dilakukan untuk mendeteksi pelaku dan menangani situasi dengan cepat.

Atik juga menyoroti masalah serangan berulang yang dialami oleh beberapa perusahaan atau organisasi akibat kelambanan dalam menyelesaikan investigasi sebelum kembali beroperasi secara daring. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk melakukan uji keamanan terlebih dahulu guna memastikan bahwa sistem telah memenuhi semua kendali keamanan dan regulasi yang diperlukan. Perusahaan yang fokus pada keamanan siber biasanya menyediakan layanan pengujian keamanan, konsultasi keamanan strategis, serta monitoring dan forensik digital.

Selain itu, Atik juga mencatat bahwa serangan siber tidak hanya ditujukan pada institusi finansial, tetapi juga pada sektor layanan publik lainnya seperti perusahaan minyak dan gas, telekomunikasi, e-commerce, layanan sistem pembayaran, transportasi, dan kesehatan. Ke depannya, pemantauan keamanan siber terhadap industri yang termasuk dalam infrastruktur vital seperti perminyakan, gas, pertambangan, dan energi perlu diperkuat, terutama dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Atik menggarisbawahi bahwa kesadaran terhadap kejahatan siber di Indonesia telah meningkat sejak era reformasi pada tahun 1998, namun semakin terlihat jelas seiring dengan kemajuan teknologi digital. Selain itu, kehadiran layanan publik melalui media sosial dan penggunaan kecerdasan buatan juga mempermudah pihak jahat untuk menjalankan aksinya. Oleh karena itu, perlindungan dan keamanan siber harus dianggap sebagai investasi jangka panjang yang esensial bagi keberlangsungan institusi atau perusahaan.

Source link