Berita tentang luka tembak yang diduga akibat pembegalan ternyata sedang diselidiki oleh Polda Metro Jaya. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy menjelaskan bahwa kejadian ini sebenarnya dipicu oleh kelalaian korban yang bernama RP dalam menangani senjata api miliknya. Korban tersebut, RP, mencoba memasukkan senjata api ke pinggangnya namun malah menembak dirinya sendiri dan mengenai korban lain, R. Kasus ini awalnya dilaporkan sebagai pembegalan oleh AAM, yang merupakan rekan dari kedua korban, namun ternyata dirubah agar kedua korban mendapatkan penanganan medis yang cepat.
Menurut Resa, kejadian bermula ketika RP dan teman-temannya minum alkohol di sebuah acara pada Minggu. RP yang terpengaruh alkohol, bertengkar dengan temannya, Alay, dan terjadi pemukulan. Setelah itu, RP, Alay, dan teman-temannya meninggalkan acara tersebut dan cekcok lagi di depan sebuah tempat fitness. Akibatnya, senjata api jenis Makarov yang dimiliki RP meletus secara tidak sengaja saat akan dimasukkan ke sarung di pinggangnya, mengenai paha RP dan menembus pinggang rekannya, R.
Setelah kejadian tersebut, RP ke rumah dan menyadari lukanya. Namun, saat mencoba berobat ke klinik dan rumah sakit, ditolak karena harus membuat laporan polisi terlebih dahulu. Sementara itu, R kembali ke tempat teman-temannya dan mengadu bahwa ia tertembak. Akhirnya, keduanya dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis. Selanjutnya, RP mencoba menjual senjata api yang dimilikinya kepada D, pemilik aslinya sebelum dijual kepada RP dengan harga 30 juta.
Saat ini, ketiga individu yang terlibat telah menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Ditreskrimum Polda Metro Jaya terkait kepemilikan senjata api dan pembuatan laporan palsu. Penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.
