Sebuah contoh teladan bagi para pejabat di Indonesia adalah Sutami, seorang mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada era Soekarno dan Soeharto. Selama 14 tahun menjabat sebagai menteri, Sutami menolak hidup mewah dan tetap memilih gaya hidup sederhana karena ia merasa masih banyak rakyat yang hidup sengsara. Sikap rendah hati Sutami juga tercermin dalam kebiasaannya berjalan kaki saat mengunjungi suatu wilayah, demi memastikan efisiensi dan pemahaman yang lebih baik terhadap proyek infrastruktur.
Kisah kerendahan hati dan kesederhanaan Sutami terus terdengar hingga setelah dia pensiun. Dia bahkan tidak pernah menggunakan uang negara dan baru memiliki rumah setelah puluhan tahun bekerja melalui cicilan bulanan. Julukan “Menteri Termiskin” pun tak membuatnya merasa tersinggung. Bahkan, ketika sakit, Sutami enggan ke rumah sakit karena khawatir tidak bisa membayar biaya pengobatan.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Sutami tetap memberikan sumbangsih yang berarti dalam pembangunan Indonesia. Proyek-proyek besarnya seperti tol Jagorawi, Jembatan Semanggi, dan Jembatan Ampera tetap memberikan manfaat bagi masyarakat hingga saat ini. Meskipun telah berpulang, karya dan keteladanan Sutami tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang.