Sorotan terhadap penipuan dalam rekrutmen polisi di Sumatera Utara membuat Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan angkat bicara. Melalui akun media sosial pribadinya @UmarHasibuan__, Umar mengungkapkan kekecewaannya terhadap praktik penipuan yang menjanjikan bantuan untuk masuk ke kepolisian. Menurutnya, hal tersebut telah menjadi hal yang tidak patut dipercayai lagi di zaman yang semakin terbuka seperti sekarang.
Dikabarkan bahwa pihak kepolisian Sumatera Utara telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus penipuan terkait rekrutmen calon siswa Bintara Polri tahun 2024. Para tersangka berhasil mengumpulkan sejumlah uang yang mencapai Rp 1,43 miliar dari korban. Irwasda Polda Sumut, Komisaris Besar Nanang Masbudi menyampaikan bahwa para tersangka adalah Parlautan Banjarnahor, Rita Nurhaida Butar-Butar, dan Susilawati Siregar.
Kasus penipuan ini cepat direspon setelah muncul informasi viral di media sosial, berupa video di aplikasi TikTok. Video tersebut menampilkan seorang korban penipuan dari Jalan Selambo, Medan, yang meminta bantuan Kapolda Sumut untuk menangkap pelaku yang menjanjikan kelulusan. Parlautan, yang sebelumnya merupakan anggota Polri yang dipecat, diduga menjadi otak di balik jaringan penipuan ini setelah mendirikan bimbel Maju Bersama sejak tahun 2014.
Selengkapnya baca artikel di Fajar.co.id.