Kasus dugaan penipuan dalam seleksi Akademi Kepolisian (Akpol) kembali mencuat belakangan ini. Meskipun telah ditekankan bahwa tidak ada biaya yang dibutuhkan dalam proses pendaftaran, warga Pekalongan bernama Dwi Purwanto dilaporkan menjadi korban penipuan dengan kerugian mencapai Rp2,6 miliar oleh seseorang yang mengaku sebagai adik Kapolri. Kasus ini menarik perhatian publik, termasuk pegiat media sosial Ahmad Arif Zulfikar, yang mengecam praktek jalan pintas untuk memasukkan anak ke Akpol melalui jalur tidak resmi. Sementara itu, Creativepreneur Ikhwan Syaefulloh menyoroti kasus ini dari segi moral dan integritas, menyebut bahwa suap demi jabatan atau status sosial masih menjadi penyakit dalam masyarakat. Ia juga mengecam tindakan orang tua yang rela menyuap demi anaknya lulus Akpol, namun meributkan kegagalan tersebut dengan mencari keadilan dan menganggap dirinya dizalimi. Dengan kesal, Ikhwan menyatakan bahwa jika anak tersebut benar-benar lolos, tidak akan ada polemik seperti saat ini.
Skandal Viral: Warga Pekalongan Tertipu Rp2,6 Miliar Demi Anak Lolos Akpol





