Pria Tidur di Makam Keramat dan Bangun Menjadi Raja Rokok

by -1157 Views
Pria Tidur di Makam Keramat dan Bangun Menjadi Raja Rokok

Rokok Bentoel telah menjadi salah satu merek rokok terkenal di Indonesia saat ini. Namun, dibalik popularitas Bentoel, ada kisah mistis dari pendirinya, Ong Hok Liong. Pada awalnya, Ong Hok Liong tidak memilih Bentoel sebagai nama perusahaannya ketika ia mendirikan pabrik rokok pada tahun 1930. Awalnya perusahaan ini bernama Strootjes-Fabriek Ong Hok Liong, kemudian diubah menjadi Hien An Kongsie.

Meskipun begitu, produksi rokok tjap Burung, tjap Klabang, dan Djeroek Manis yang dihasilkan oleh perusahaan tidak berjalan lancar. Merek rokok buatannya kurang laku di pasaran selama bertahun-tahun. Hingga akhirnya di tahun 1954, Ong Hok Liong didatangi oleh sebuah cerita mistis. Menurut sejarawan George Quinn, Ong Hok Liong mendapat petunjuk dari ziarah ke makam keramat Mbah Djugo di sekitar Gunung Kawi. Saat itulah, Ong Hok Liong mengganti nama perusahaannya menjadi Bentoel.

Nama Bentoel sebenarnya diambil dari sebutan jawa untuk ubi talas, yakni bentoel, yang kini setelah ejaan disempurnakan ditulis menjadi bentul. Beberapa tahun setelah mengganti nama, perusahaan miliknya langsung berhasil. Namun, setelah Hok Liong meninggal pada tahun 1967, anak-anaknya kemudian berusaha mengamankan roda kepemimpinan. Sayangnya, di tangan generasi selanjutnya, Bentoel mengalami kemunduran.

Setelah 1980-an, PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel tidak mampu membayar pinjamannya ke BRI dan Bank Bumi Daya senilai US$ 170 juta. Akhirnya 70% saham keluarga Ong Hok Liong dilego. Salah satu pembelinya adalah putra Soeharto, Hutomo Mandala Putra. Namun, Hutomo gagal melakukan pembelian. Pengusaha Peter Sondakh lewat Rajawali Wira Bhakti Utama berhasil membelinya.

Pada tahun 1997, aset Bentoel diserahkan kepada perusahaan baru bernama PT Bentoel Prima. Penyerahan ini diikuti juga oleh pembubaran PT Perusahaan Rokok Tjap Bentoel. Pada tahun 2000, PT Bentoel Prima berganti nama menjadi PT Bentoel Internasional Investama Tbk. Saat ini, saham perusahaan tersebut dipegang oleh British American Tobacco, sebagai pemegang saham 92,48% dan sisa saham lain dipegang oleh masyarakat.