Petualangan Coklat Gunung Kidul: Kisah dari Desa yang Menembus Dunia

by -107 Views
Petualangan Coklat Gunung Kidul: Kisah dari Desa yang Menembus Dunia

Ahmad Nasrodin telah bergelut dengan cokelat dalam beberapa tahun terakhir. Dia dan warga desanya di Desa Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidil Yogyakarta, berusaha untuk menghasilkan cokelat dari kakao sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatannya.

Segalanya dimulai pada tahun 2017. Dengan memiliki lahan seluas 10,5 hektare dan 4.000 pohon kakao, Ahmad merasa bahwa mereka tidak akan sejahtera jika tidak ada “gebrakan” dalam usahanya.

Upaya mereka untuk mendapatkan nilai tambah dari hasil kakao yang dihasilkan membuahkan hasil dengan bantuan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.

Ahmad mengatakan bahwa sebelumnya mereka hanya menjual biji kakao kering. Namun, setelah dilakukan pengolahan, harga produk kakao mereka meningkat. Dengan melakukan fermentasi, keuntungan yang didapat dapat menjadi berkali lipat.

Selain itu, dengan bantuan dari LPEI, para petani berhasil membuat produk cokelat lain seperti bubuk cokelat dan lemak cokelat.

Ahmad juga mengatakan bahwa meskipun produk cokelat kurang diminati di Yogyakarta, mereka berupaya melakukan inovasi lain, seperti membuat ampyang atau brownis.

Dari segi kualitas, cokelat Ahmad dan para petani tidak kalah saing. Hal ini terbukti dengan adanya permintaan cokelat Monnier dari luar negeri, dengan harga Rp 60.000 per kilogram.

Desa Nglanggeran juga memiliki potensi ekspor yang besar dalam produk cokelat. Desa ini bahkan telah diresmikan sebagai desa devisa oleh LPEI sejak Mei 2023. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan kesejahteraan masyarakat desa.

Dengan adanya potensi ekspor yang besar, diharapkan cokelat Nglanggeran dapat semakin dikenal dari tingkat lokal hingga internasional.