Sebagian besar orang di dunia berharap untuk sukses dan hidup dalam kecukupan. Banyak orang bekerja keras untuk mencapai tujuan ini, seperti bekerja lembur atau melakukan investasi. Namun, ada juga yang memilih jalan pintas, seperti melakukan aksi kriminalitas, atau malah melakukan sesuatu yang gaib dan mistis. Salah satu contohnya adalah pesugihan.
Pesugihan adalah upaya untuk memperoleh kekayaan melalui perjanjian dengan makhluk gaib. Cara ini tidak hanya ada di Indonesia, tetapi juga terjadi di berbagai negara lain di dunia. Antropolog Australia, Michael Taussig, melakukan penelitian tentang fenomena pesugihan di Amerika Selatan, tepatnya di Kolombia dan Bolivia. Dia menemukan bahwa para petani di Kolombia mempercayai mitos bahwa pesugihan dapat meningkatkan hasil panen dan membawa kekayaan. Mereka percaya bahwa dengan melakukan pesugihan, mereka menjadi budak setan dan membuat kontrak khusus dengan setan. Jika mereka mendapat untung, mereka harus menggunakan uang tersebut untuk berkonsumsi, namun jika mereka melanggarnya, mereka akan mati tiba-tiba.
Namun, Taussig tidak percaya secara langsung dengan hal ini. Dia berhasil membongkar misteri pesugihan dengan memberikan perspektif berbeda. Mayoritas para ahli mengungkap fenomena seperti pesugihan didasarkan oleh kecemburuan para petani yang miskin terhadap orang kaya yang mendadak menjadi kaya. Para petani menuduh orang kaya melakukan pesugihan, padahal sebenarnya mereka iri terhadap kekayaan orang kaya tersebut.
Taussig juga menemukan bahwa cerita pesugihan muncul sebagai kritik para pekerja terhadap kapitalisme yang membuat mereka tercerai-berai dari tanah leluhur dan praktik ekonomi tradisional. Cerita pesugihan sebenarnya memiliki pesan mitigasi agar para petani tidak menjadi kaya dan tetap bertahan dengan sistem ekonomi tradisional.
Dengan riset ini, Taussig kemudian mendapatkan penghargaan bergengsi seperti Berlin Prize dan Guggenheim Fellowship. Temuannya menunjukkan bahwa cerita pesugihan atau praktik supranatural lainnya hanya cerita imajinatif belaka. Kesimpulannya, kekuatan supranatural sebagai cara untuk meraih kekayaan biasanya tumbuh subur ketika kapitalisme muncul di suatu wilayah.