Jakarta – Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa Indonesia mampu menyediakan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dengan biaya total sekitar Rp 400 triliun. Prabowo telah berkomitmen untuk melanjutkan mega proyek yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi jika terpilih sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
Prabowo menjelaskan bahwa meskipun anggaran yang dibutuhkan terdengar besar, dana sebesar Rp 400 triliun atau sekitar 30 miliar dolar AS tidak akan dikeluarkan dalam satu tahun. Jika pembangunan IKN dilakukan dalam kurun waktu 15 tahun, maka dana yang diperlukan per tahun sekitar 1,5 miliar dolar atau sekitar Rp 23,23 triliun.
Saat ini, pemerintah telah menganggarkan dana mendekati Rp 300 triliun per tahun untuk pembangunan berbagai infrastruktur, termasuk pembiayaan IKN.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mampu mengelola anggaran tersebut dan tidak boleh terjebak dalam pemikiran bahwa Indonesia adalah negara miskin atau tidak mampu. Menurutnya, pandangan semacam itu merupakan inferiority complex yang ditanamkan oleh negara-negara Barat kepada rakyat Indonesia.
Prabowo juga yakin bahwa pemerintahannya nantinya dapat menyediakan dana untuk program makan siang dan susu gratis senilai Rp 440 triliun. Pasalnya, anggaran bantuan sosial (bansos) saat ini mendekati angka Rp 500 triliun per tahun, sementara anggaran pendidikan per tahun mencapai Rp 600 triliun.
Prabowo juga mengatakan bahwa pembiayaan program-program tersebut juga dapat didukung dari peningkatan penerimaan pajak. Dia menargetkan agar rasio pajak Indonesia naik dari 12 persen menjadi 18 persen per tahun seperti negara Vietnam dan Thailand, yang setara dengan peningkatan sebesar enam persen atau sekitar Rp 1.394 triliun.
