Orang Yang Dulunya Menolak Sekolah Kini Menjadi Raja Motor Dunia

by -218 Views
Orang Yang Dulunya Menolak Sekolah Kini Menjadi Raja Motor Dunia

PT Astra Honda Motor (AHM) meramaikan gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Honda membawa motor listrik SC e-conce.

Jakarta, CNBC Indonesia – Honda adalah pabrikan sepeda motor ternama asal Jepang. Di Indonesia, nama Honda sangat melegenda dan merajai pasar. Kesuksesan Honda tentu tak terlepas dari sosok pendirinya, Soichiro Honda. Kisah Soichiro Honda jadi bukti nyata bahwa manusia dalam melakukan sesuatu harus mengikuti passion. Ketertarikan Soichiro terhadap dunia otomotif sudah terbangun sejak kecil. Pemantiknya terjadi saat usia 5 tahun. Kala itu, dia untuk pertama kalinya melihat mobil pertama di desanya.

Dari situ dia mulai berkeinginan berkecimpung di dunia otomotif. Saking besarnya, dia tak mau bersekolah dan ingin secepatnya kerja di otomotif. Pada akhirnya, keinginan itu terkabul pada usia 15 tahun. Pria kelahiran 17 November 1906 ini diterima magang menjadi montir di Tokyo. Selama kerja, dia tercatat jadi anak magang paling rajin. Semua itu membuat bisa mengotak-atik mesin seorang diri.

Mick Walker dalam British Motorcycles of the 1960s and ’70s (2013:19) menyebut, setelah jadi montir dia lalu berbisnis suku cadang pada 1937. Dia berbisnis di bawah bendera Tokai Seiki. Barulah pada November 1937, Honda kemudian mulai membangun operasional bisnis sendiri dari produksi hingga distribusi. Antara kurun waktu 1937-1945, seperti disebut buku The 20th Century Go-N: Dictionary of World Biography Volume 8 (2014:1724), perusahaan Honda, Tokai Seiki, memproduksi piston ring dan baling-baling logam pesawat atas permintaan militer Jepang imbas memanasnya Perang Dunia II. Hal ini lantas membuat perusahannya cuan.

Akan tetapi, setelah Perang Dunia II selesai, keuangan perusahaan berubah. Aset Tokai Seiki dijual ke Toyota. Honda memulai langkah baru dengan membeli mesin bensin 50cc sisa perang. “Pada Oktober 1946, Soichiro mendirikan Honda Technical Research Institute di Hamamatsu. Proyek pertama lembaga ini adalah mendaur ulang mesin generator kecil yang telah digunakan oleh Tentara Kekaisaran Jepang,” tulis AJ Jacobs dalam The New Domestic Automakers in the United States and Canada (2015:83).

Honda memutar akal untuk membuat sepeda yang ditempeli mesin 50 cc itu. Dia mengakali minimnya bahan untuk perakitan sepeda motor itu dengan membuat suku cadang sendiri. Hasil kerja keras itu adalah sepeda motor Honda A-type, yang dirilis pada 1947. “A-Type punya capaian hebat dengan pangsa yang menguasai 60 persen pasar dalam negeri Jepang,” tulis Mick Walker. Kemudian Honda Motor Company lahir pada September 1948. Produk Honda A-Type yang dua tak itu, disusul tipe lainnya. Termasuk E-Type yang bermesin empat tak.

Honda terus melahirkan sepeda motor yang sangat populer di pasaran. Di antaranya C-100 Super Cub pada Oktober 1958. Setelah sepeda motor, Honda lalu membuat mobil, yang juga cukup laris di pasaran menyusul sepeda motornya. Honda tak hanya menguasai pasaran Jepang, tapi juga ke luar negeri. Amerika juga menjadi sasaran dagang Jepang. Di Asia, Indonesia jelas pasar penting sepeda motor Honda, dengan grup Astra sebagai penyalurnya.

Mengenai kapan sepeda motor Honda masuk Indonesia, Firman Lubis dalam Jakarta 1950-an (2008:124) menyebut sepeda motor merek Honda-bersama Yamaha dan Suzuki masuk ke Indonesia sejak 1960-an. Merek-merek Jepang itu tidak terlihat di era 1950-an. Setelah 1970-an, Honda cukup merajai jalanan-jalanan Indonesia. Sampai-sampai, di banyak daerah Indonesia, ada masa-masa tertentu semua sepeda motor disebut sebagai Honda.

Artikel Selanjutnya:
Belajar dari Napi Narkoba Tobat, Kini Cuan Rp 15 M per Tahun

(mfa/mfa)