Orang Yahudi Mengungkap! Beginilah Tips Sukses & Kekayaan Mereka

by -52 Views
Orang Yahudi Mengungkap! Beginilah Tips Sukses & Kekayaan Mereka

Sejumlah penelitian mengungkap bangsa Yahudi memiliki catatan sejarah panjang mencetak orang-orang sukses. Pada abad ke-20, orang Yahudi di Barat tercatat sukses menjadi tokoh intelektual dan menempati kelas tertinggi ekonomi.

Lalu tak sedikit dari mereka yang meraih penghargaan tertinggi ilmu pengetahuan, yakni Nobel. Dalam kurun 1901-1962, 16% pemenang Nobel sains adalah orang Yahudi. Sebut saja fisikawan terkenal keturunan Yahudi Albert Einstein peraih Nobel fisika pada 1921.

Mengacu riset Paul Burstein dalam “Jewish Educational and Economic Success in the United States” (2007) di Amerika Serikat, bangsa Yahudi tercatat lebih sukses secara ekonomi dan pendidikan dibanding kelompok bangsa dan ras lain.

Lantas, apa resep rahasia bangsa Yahudi hingga bisa “menggenggam dunia” hingga kini?

Menurut Richard Lynn dan Satoshi Kanazawa dalam “How to explain high Jewish achievement” (2008) setidaknya ada dua hipotesis untuk menjelaskan pencapaian tinggi mereka.

Pertama, orang Yahudi terbukti memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Seperti yang diungkapkan oleh Jacobs dalam tulisan Jewish Contribution to Civilization (1919) yang menyebutkan, “Yahudi Jerman berada di puncak kesuksesan Eropa”.

Dasar Jacobs menyampaikan hal ini disebabkan oleh pandangan empiris yang melihat kesuksesan orang Yahudi di Eropa saat itu. Namun, karena belum ada alat ukur berupa tes kecerdasan atau tes Intellectual Quotient (IQ), maka pernyataan tersebut belum tentu benar.

Barulah saat tes IQ mulai berkembang di pertengahan abad ke-20, hipotesis yang menyebut orang Yahudi memiliki kecerdasan tinggi, salah satunya pernyataan Jacobs, bisa diperkuat dengan hasil tes tersebut. Hasil tes memang menunjukkan bahwa orang Yahudi memiliki kecerdasan di atas rata-rata.

Kedua, kesuksesan mereka didasari oleh nilai-nilai budaya yang kuat. Nilai budaya yang dimaksud, menurut Lynn dan Kanazawa adalah etos kerja untuk mencapai kesuksesan.

Bagi keluarga Yahudi, kesuksesan adalah hal mutlak yang harus diraih setiap anak di setiap generasi. Alhasil, setiap orang tua mengharuskan anak-anaknya untuk berprestasi. Mereka memberikan asupan gizi terbaik dan memberi motivasi agar memiliki hobi membaca.

Sebab, mereka percaya bahwa literasi adalah satu-satunya cara untuk keluar dari kebodohan. Hal ini telah dibuktikan oleh mereka berdasarkan kasus di era Kekhalifahan Islam Abbasiyah (750 M-1258 M).

Ketika itu, mengacu pada riset berjudul The Chosen Few: How Education Shaped Jewish (2012), mereka mengalami peristiwa traumatis berupa penghancuran kuil. Dari situ, mereka kemudian terpantik untuk bisa membaca dan melepaskan diri dari buta huruf.

Singkat cerita, setelah memiliki literasi yang baik, mereka meninggalkan pekerjaan di sektor pertanian dan fokus pada sektor literasi dan pendidikan. Ketika menekuni sektor baru ini, mereka percaya bahwa kedua hal tersebut terbukti bisa membuat mereka sejahtera dari segi pendapatan. Atas dasar inilah, kelak orang Yahudi sangat berorientasi pada pendidikan.

Tidak hanya dua alasan itu saja, pendapat lain juga disampaikan oleh sejarawan Jerry Z. Muller di Project Syndicate. Menurutnya, kesuksesan orang Yahudi juga berkaitan erat dengan diskriminasi yang selama ini mereka alami yang berdampak pada dua hal.

Pertama, mereka memiliki relasi yang kuat antar-Yahudi. Kelak, relasi ini menjadi pembuka rezeki. Mereka saling mengenal, bisa memulai pekerjaan dan bisnis baru.

Kedua, mereka belajar untuk mencari peluang baru yang tidak diminati banyak orang, sehingga dapat meningkatkan derajat mereka. Kemudian, mereka akan menekuni pekerjaan sebagai pedagang atau menciptakan penemuan baru yang belum pernah dipikirkan sebelumnya.

Tentang kreativitas dalam menciptakan penemuan baru, riset Paul Burstein dalam “Jewish Educational and Economic Success in the United States” (2007) menyebutkan bahwa hal ini bisa terjadi karena mereka skeptis terhadap ide-ide konvensional lokal yang berkembang di tempat mereka tinggal.

Jadi, saat mereka tidak ingin menggunakan ide-ide tersebut, otak imigran Yahudi langsung berpikir kreatif menciptakan cara baru yang akan merangsang kreativitas dan kecerdasan intelektual. Semuanya berujung pada kesuksesan di bidang ekonomi.

Setidaknya itu beberapa resep rahasia kesuksesan ala orang Yahudi. Cara-cara ini sebenarnya dapat ditiru oleh siapa pun. Kita perlu banyak belajar dari orang lain, apa pun suku bangsa, agama, atau etnisnya, untuk meraih kesuksesan dan kekayaan.