Surakarta – Program prakerja telah terbukti menjadi program yang paling baik dalam mencetak keterampilan angkatan kerja Negara Indonesia di masa depan.
Dalam tiga tahun terakhir, program yang awalnya bernama Kartu Pekerja ini telah menjawab tiga poin persiapan keterampilan angkatan kerja dalam negeri, yakni kebijakan skill-first, yang memiliki fokus pada keterampilan bukan gelar, mendukung cara kerja hybrid, dan mengembangkan keterampilan Artificial Intelligence (AI).
“Inilah wujud kemitraan publik-swasta sesungguhnya yang terukur dan masif, memberi dampak seluas nusantara,” kata Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto saat acara Cangkrukan Bareng Menko Perekonomian, di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (5/12/2023).
Dalam mewujudkan kemitraan publik-swasta, prakerja bekerja sama dengan mitra lembaga pelatihan.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga mengajak beberapa pemilik lembaga pelatihan yang ada di Surakarta dan sudah bekerja sama.
Salah satunya yakni LPK Dian Nusantara Surakarta yang menyediakan program pelatihan keberanian di bidang informasi teknologi, mulai dari digital marketing, desain website, dan aplikasi perkantoran seperti MS Word, Excel, Powerpoint.
Perlu diketahui, pada tahun 2022 lalu jumlah peserta pelatihannya mencapai 73 ribu orang.
Salah satu peserta yang diajak berbicara adalah Rofi. Pria yang mempunyai usaha servis laptop sudah mendaftar Prakerja sebanyak tiga kali, dan baru lolos pada gelombang 54. Ia mengakui setelah mengikuti Prakerja, informasi tentang usahanya semakin meningkat mesin pencarian berani maupun media sosial.
“Saya sudah ikut Prakerja, dan usaha saya semakin meningkat. Kalau cari di kata kunci Google servis laptop Solo akan muncul nama usaha saya yakni BK Computer Solo. Saya masih ada keinginan untuk semakin besarkan usaha saya lagi,” pungkas Rofi.
