Pedagang Asongan Sukses dengan Jual Pisau Cukur, Pendapatan Rp 104 Ternyata Cuan

by -124 Views
Pedagang Asongan Sukses dengan Jual Pisau Cukur, Pendapatan Rp 104 Ternyata Cuan

Pedagang asongan sering dianggap remeh. Ada pandangan bahwa mereka sulit menjadi kaya karena hanya berjualan ‘barang recehan’. Namun, pandangan itu telah dibantah oleh King Camp Gillette. Dia menjadi salah satu contoh pedagang asongan sukses yang konsisten menjual ‘barang recehan’ hingga membentuk perusahaannya sendiri yang kini bernilai Rp 104 triliun.

Kisah ini dimulai pada tahun 1895 di Massachusetts, Amerika Serikat. King Camp Gillette berdagang keliling kota dan mendengar keluhan dari banyak pria yang kesulitan mencukur. Hal ini mendorongnya untuk membuat pisau cukur berukuran kecil dengan dua sisi tipis yang bisa digunakan berulang kali. Pisau ini laris manis dan Gillette akhirnya mendirikan toko sendiri pada tahun 1901.

Selain berhasil menjual ribuan alat cukur, Gillette juga mengamankan hak cipta untuk pisau cukur temuannya pada tahun 1904. Hal ini membuatnya menerima royalti dari setiap perusahaan yang ingin memproduksi pisau cukur. Akibatnya, kekayaan Gillette mencapai miliaran rupiah.

Di Indonesia, pisau cukur Gillette masuk pada tahun 1913 dan diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “silet”. Meskipun Gillette meninggal pada tahun 1932, bisnis pisau cukurnya tetap eksis dan pada tahun 2005 menjadi bagian dari Procter & Gamble (P&G).

Perusahaan ini mengklaim bahwa setiap tahun ada 750 juta orang yang menggunakan pisau cukur pertama di dunia tersebut. Penjualan produk ciptaan pedagang asongan ini mencapai US$ 6,6 miliar atau Rp 104 triliun pada tahun 2022.