Tanda Kiamat Semakin Nyata, Pemuda Muslim Melakukan Ini dan Sukses Mendapatkan Kekayaan

by -86 Views
Tanda Kiamat Semakin Nyata, Pemuda Muslim Melakukan Ini dan Sukses Mendapatkan Kekayaan

Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam beberapa tahun terakhir kita dapat menyaksikan bagaimana bumi mengalami perubahan cukup signifikan. Panas berlebih, cuaca ekstrim, kekurangan pangan, dan sebagainya, membuat riwayat bumi semakin singkat sehingga mendorong kiamat lebih cepat.

Salah satu penyebab kemunculan ‘tanda-tanda kiamat’ itu adalah keberadaan plastik. Sejak ditemukan pada 1862, plastik dianggap temuan cemerlang bagi umat manusia. Sebab, plastik memiliki sifat “kuat, aman, dan bersih.” Namun, sifat “kuat” yang dimiliki plastik akhirnya menjadi malapetaka bagi makhluk hidup di bumi.

Plastik, menurut riset “The Fundamental Links Between Climate Change and Marine Plastic Pollution” (2022), berkontribusi bagi perubahan iklim, dari mulai proses produksi hingga konsumsi. Semuanya membuat bumi semakin rusak dan mengancam kehidupan ekosistem makhluk hidup tidak hanya manusia.

Beranjak dari fakta demikian, pemuda Muslim asal Amerika Serikat, Shadi Bakour, tergerak hatinya untuk membuat perubahan. Pada tahun 2014, pria yang awalnya bekerja sebagai sopir taksi ini merasa kesal atas sikap abai manusia terhadap plastik dan perubahan iklim. Banyak orang tidak mendaur ulang sampah plastik, sehingga mencemari lingkungan.

Sikap ini juga dirasakan oleh dua orang temannya, Amer Orabi dan Ali Orabi. Dari situlah, mereka berdiskusi untuk menentukan langkah nyata. Saat itu, mereka memiliki ambisi untuk mendapatkan uang tanpa harus mengandalkan gaji bulanan. Caranya adalah melalui bisnis. Singkat cerita, mereka akhirnya menemukan inovasi bisnis terkait perusahaan air minum isi ulang.

Dengan modal tabungan dan dukungan dari orang tua, mereka sepakat untuk mendirikan perusahaan air minum kemasan pada tahun 2015. Perusahaan tersebut diberi nama PATH.

“PATH diciptakan untuk menghilangkan botol plastik sekali pakai serta mengubah konsumsi dan perilaku konsumen,” ungkap Bakour kepada Authority Magazine pada tahun 2021.

Jangan bayangkan bisnis PATH seperti air minum kemasan sekali pakai. Konsep bisnis PATH mirip dengan galon isi ulang di Indonesia. Jadi, Bakour berusaha untuk memproduksi air kemasan aluminium yang bisa diisi ulang, sehingga konsumen tidak perlu membuang-buang tempat minum.

Secara bisnis, Bakour mengatakan bahwa konsumen akan lebih hemat, karena tidak perlu membeli botol minum aluminium yang mahal. Apalagi, PATH juga menawarkan berbagai model. PATH mengisi kekosongan ini karena perusahaan terus mengubah model rancangan tempat minum.

“PATh ini bebas BPA, ringan, dapat digunakan kembali tanpa batas waktu, dan 100% dapat didaur ulang. Dipasangkan dengan air yang bersumber secara lokal dan dimurnikan melalui sistem filtrasi osmosis tujuh langkah, botol kami membantu mengakhiri banyaknya botol plastik,” ujar Bakour.

Bakour, yang lahir pada tahun 1982, mengklaim bahwa inovasinya di PATH berhasil mengubah kehidupan banyak orang. Perusahaannya pun mendapatkan banyak permintaan. Produksinya pun meningkat. Berbagai sekolah, kantor, dan perusahaan besar dari seluruh dunia menjadi klien PATH.

Dalam waktu kurang dari 10 tahun, Bakour dan PATH berhasil meraih banyak penghargaan. Melalui situs resmi, diketahui bahwa perusahaan ini masuk ke dalam 50 perusahaan paling berkelanjutan di dunia mulai dari tahun 2019 hingga 2022.

Kesuksesan PATH membuat nama Bakour semakin dikenal. Forbes pada tahun 2020 mencantumkannya dalam “Forbes 30 under 30” karena sukses melakukan perubahan dan berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$12 juta dari berbagai investor. Melihat besarnya bisnis, Bakour disebut sebagai seorang miliarder dari kelompok Muslim di Amerika Serikat.

Kepada Authority Magazine, Bakour memberikan pesan bahwa untuk memulai bisnis, seseorang harus berani dan selalu belajar. Terutama jika bisnis tersebut bertujuan untuk mengubah kebiasaan orang dan mencegah ‘tanda-tanda kiamat’.

(mfa/mfa)