Jakarta, CNBC Indonesia – Jacobus Hubertus Menten (56) telah mencapai usia pensiun sebagai penambang batu bara yang ditetapkan oleh Dinas Pertambangan. Namun, ia enggan pensiun setelah lebih dari 20 tahun bekerja di Indonesia dan memutuskan untuk kembali ke Belanda untuk menikmati masa tua sebagai lansia.
Namun, karena cintanya terhadap dunia pertambangan, Menten tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menjelajahi Kalimantan. Dia bermimpi untuk menemukan tambang batu bara dan mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dari perusahaan yang akan ia dirikan.
Pada tanggal 2 Desember 1882, setelah mendapatkan izin dari Sultan Kutai, Menten meninggalkan zona nyamannya dan memulai petualangan menjelajahi hutan-hutan Kalimantan. Tidak mudah baginya untuk menembus hutan tropis sendirian, namun semangatnya yang tinggi selalu mengalahkan rasa takut.
Pada suatu hari, saat menjelajahi hutan, Menten menemukan sebuah batu yang mengeluarkan cairan berwarna coklat dan kental. Setelah memeriksanya, ia menyadari bahwa cairan tersebut adalah minyak bumi, sebuah harta karun yang lebih berharga daripada batu bara.
Menten kemudian mendirikan perusahaan sendiri bernama Nederlandsch Indische Industrie en Handel Maatschappij (NHIM) dan berhasil mengebor minyak bumi di Kalimantan. Keputusannya untuk tidak pensiun terbukti benar, karena ia menjadi kaya raya dan semakin kaya dengan meningkatnya permintaan minyak ke Eropa.
Hidup Menten berubah secara drastis setelah menemukan minyak bumi di Kalimantan. Dia berhasil menciptakan dampak positif bagi Pulau Kalimantan, dengan banyak perusahaan asing yang tertarik untuk mencari minyak di sana. Berkat temuannya, kota-kota baru seperti Kutai Kartanegara dan Balikpapan pun berkembang menjadi pusat ekonomi dan kegiatan masyarakat.
Itulah kisah sukses Jacobus Hubertus Menten, penambang dan penemu minyak bumi di Kalimantan yang mengubah hidupnya dan membawa berkah bagi Pulau Kalimantan.
