Rahasia Mancing Nelayan Cirebon: Harta Karun Rp 720 Miliar

by -23 Views

Seorang nelayan asal Cirebon yang sedang mencari ikan di Laut Jawa pada tahun 2003 menemukan penemuan luar biasa di bawah terik matahari menyengat. Saat memancing ikan di kedalaman 50 meter dan 70 km dari pesisir pantai, nelayan tersebut menemukan keramik yang terjebak di jaringnya bersama dengan ikan. Kabar penemuan keramik ini menyebar dengan cepat dan menarik perhatian banyak pihak. Penelitian kemudian dilakukan dan mengungkap bahwa keramik tersebut berasal dari kapal karam yang mengangkut harta karun yang sangat berharga.

Terdapat 314.171 keramik termasuk porselen, piring, dan mangkuk yang ditemukan di kapal karam tersebut. Selain itu, terdapat 12.000 mutiara berharga tinggi, ribuan permata, dan emas dengan nilai total mencapai Rp720 miliar. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan harta karun arkeologi bawah laut terbesar pada awal abad ke-21.

Penelitian menunjukkan bahwa keramik tersebut berasal dari China, tepatnya era Dinasti Tang sekitar abad ke-9 sampai ke-10 Masehi. Meskipun China merupakan produsen keramik yang sangat terkenal, peneliti menemukan bahwa kapal tersebut berasal dari wilayah Nusantara atau Indonesia. Rekonstruksi arkeologis menunjukkan kesamaan antara temuan keramik di Cirebon dengan di Sumatera Selatan, menunjukkan bahwa kapal tersebut berasal dari wilayah Indonesia.

Kapal yang karam di perairan Cirebon tersebut diperkirakan membawa keramik China yang diperdagangkan di Sumatera Selatan menuju Pantai Utara Jawa di bagian Timur. Namun, sayangnya kapal tersebut tenggelam bersama harta karunnya hingga akhirnya ditemukan oleh nelayan pada tahun 2003. Peristiwa ini sekarang dikenal sebagai Cirebon Wreck, mengingatkan kita akan sejarah perdagangan dan kekayaan yang melimpah di masa lalu.