“Surga Harta Terpendam: Temuan Menjanjikan untuk Direbut”

by -13 Views
“Surga Harta Terpendam: Temuan Menjanjikan untuk Direbut”

Pada tanggal 20 Januari 2025, Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan niatnya untuk mencaplok Greenland setelah dilantik. Hal ini bukan kali pertama Trump menyatakan minatnya terhadap Greenland, sebelumnya pada Agustus 2019 dia berniat membeli pulau tersebut dari Denmark. Greenland, meskipun disebut sebagai dataran hijau, sebagian besar wilayahnya tertutupi es. Dengan lapisan es setebal rata-rata 1.500 meter dan mencapai 3.000 meter, Greenland dianggap sebagai surga harta karun yang bernilai tinggi di tengah krisis global yang semakin meningkat.

Perubahan iklim telah membuka potensi ekonomi baru di Greenland. Pencairan lapisan es di pulau ini telah mengungkapkan berbagai harta karun yang sebelumnya tersembunyi, seperti cadangan minyak yang belum dieksplotasi sebesar 18 miliar barel di Pantai Barat Greenland. Selain minyak, terdapat juga 34 jenis mineral langka lainnya di bawah es Greenland, seperti nikel, koper, dan grafit, yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Pemerintah Greenland sendiri telah mengizinkan eksploitasi mineral di pulau tersebut sejak 1980-an, namun sejak 2021 melarang sebagian izin untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Namun, dengan meningkatnya urgensi dalam penambangan harta karun global, eksploitasi mineral di Greenland diyakini akan kembali diperbolehkan. Banyak tokoh ternama seperti Bill Gates dan Jeff Bezos telah mendanai perusahaan yang mengeksploitasi harta karun di Greenland sejak 2023.

Dengan potensi ekonomi yang tinggi, Greenland telah menjadi target bagi banyak investor dan negara, termasuk Amerika Serikat. Dengan kondisi emas hijau yang semakin langka di dunia, Greenland bukan lagi hanya sebagai lapisan es semata, melainkan sebagai surga harta karun yang siap untuk dieksploitasi. Presiden terpilih Donald Trump pun termotivasi untuk merebut wilayah tersebut untuk kepentingan ekonomi dan strategis.