Kenapa Babi Dilarang di Tanah Arab: Awal Cerita Terungkap

by -18 Views

Agama-agama besar dunia yang berasal dari Timur Tengah atau Jazirah Arab, yakni Yahudi, Islam, dan Kristen, sama-sama melarang pengikutnya memakan babi. Namun, ada juga penganut Kristen yang tetap mengonsumsinya. Sejarah mencatat bahwa ribuan tahun lalu, babi bukanlah hewan asing di Timur Tengah. Tim peneliti dari Kiel University, Jerman, dalam riset “Insights Into Early Pig Domestication Provided by Ancient DNA Analysis” (2017) menemukan bahwa tepatnya di kawasan Mesopotamia, babi pertama kali dijinakkan atau domestikasi pada 8.500 Sebelum Masehi (SM). Selanjutnya, babi-babi ini dibawa ke Eropa untuk dikembangbiakkan.

Fakta menunjukkan bahwa akibat pertama kali dijinakkan di Timur Tengah, babi juga menjadi bahan makanan. Catatan arkeologi dari tahun 5.000-2.000 SM mengungkap bahwa masyarakat Timur Tengah memelihara babi sebagai sumber makanan. Namun, kebiasaan ini mulai bergeser sekitar tahun 1.000 SM ketika pemeliharaan dan konsumsi babi secara drastis menurun. Ada dua pendapat berbeda mengenai peralihan konsumsi masyarakat Jazirah Arab dari babi ke hewan ternak lain.

Pertama, Marvin Harris, seorang antropolog, mengaitkan pelarangan konsumsi babi dengan alasan ekologi. Menurutnya, babi menjadi tidak ideal karena banyak menyita sumber daya seperti air, yang sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan hidup. Selain itu, babi tidak dapat memakan rumput dan memerlukan makanan lain yang juga dikonsumsi oleh manusia. Akibatnya, masyarakat Arab mulai beralih dari babi ke hewan ternak lain.

Pendapat kedua datang dari Richard W. Redding, sejarawan yang menyatakan bahwa kemunculan ayam menjadi salah satu faktor utama yang menggeser babi dari meja makan orang Arab. Ayam dianggap sebagai sumber protein yang lebih mudah diurus dan menghasilkan produk sekunder seperti telur. Hal ini membuat ayam menjadi pilihan yang lebih praktis dan menguntungkan daripada babi. Sejak saat itu, babi perlahan mulai ditinggalkan sebagai hewan ternak dan konsumsinya menurun di kalangan penduduk Arab. Meskipun masih ada beberapa warga Timur Tengah yang mengonsumsi babi, namun tren umum menunjukkan penurunan konsumsi ini seiring dengan kemunculan alternatif lain seperti ayam.

Source link