Niat Cari Air Makkah: Dapat Harta Karun Emas!

by -26 Views

Makkah adalah sebuah wilayah yang mayoritas merupakan gurun kering, yang membuat air menjadi kebutuhan utama. Namun, bagaimana jika seorang individu yang berusaha mencari air di Makkah malah menemukan harta karun berupa emas? Kisah ini benar-benar terjadi pada Abdul Muthalib, seorang pemimpin Suku Quraisy pada abad ke-6 Masehi. Awalnya, dia bermaksud menggali air di Makkah untuk membantu mengatasi kekeringan yang melanda wilayah tersebut. Pada suatu malam, Muthalib mendapat petunjuk dalam mimpi untuk melakukan penggalian ulang sumur sumber air di antara Isaf dan Naila, Makkah, yang diyakini akan memberikan air melimpah untuk masyarakat setempat.

Menguai petunjuk tersebut, Abdul Muthalib, juga dikenal dengan nama asli Syaibah bin Hasyim, mulai menggali tanah di lokasi tersebut. Setelah beberapa hari menggali, dia menemukan air yang menyembur dari dalam tanah, namun bukan hanya itu, dia juga menemukan dua patung unta emas. Harta karun tersebut, yang bersamaan dengan pedang dan baju perang, diyakini milik kaum Jurhum yang telah lama pergi dari Makkah setelah pertempuran.

Namun, Abdul Muthalib tidak terpengaruh oleh kekayaan yang ditemukannya. Sebaliknya, dia memilih untuk menggunakan harta karun tersebut untuk pemeliharaan Ka’bah. Patung emas tersebut dileburkan dan dijadikan pintu Ka’bah, sementara penemuan lainnya diubah menjadi pernak-pernik di Baitullah. Penemuan ini tidak hanya mengubah peruntungan Muthalib, tetapi juga memberikan air bagi penduduk Makkah melalui sumur zamzam yang berhasil direvitalisasi.

Setelah peristiwa penemuan harta karun dan revitalisasi sumur air, reputasi Muthalib semakin dikenal dan dihormati oleh penduduk Makkah. Meskipun hidupnya berakhir pada tahun 579 M, warisan dan jasa-jasanya dianggap sangat berharga. Kisah Abdul Muthalib, nenek moyang Nabi Muhammad, tidak hanya memperkaya sejarah Makkah, tetapi juga menunjukkan pentingnya berbagi harta yang ditemukan untuk kebaikan bersama.

Source link