Berbagai aliran kepercayaan kuno seringkali mengajarkan pentingnya berbakti kepada orang tua, dan salah satunya dialami oleh seorang pria Malaysia, yaitu Syed Mokhtar Albukhary. Kisah inspiratif ini mengungkap bagaimana bakti kepada orang tua bisa membawa berkah tak terduga. Dilahirkan dari keluarga sederhana pada tahun 1960-an, Mokhtar memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan tapi malah membantu kedua orang tuanya berjualan di pasar untuk mencari nafkah.
Dari kecil sudah terlibat dalam dunia perdagangan di pasar, Mokhtar mengasah keterampilan wirausahanya sejak dini. Ketika memutuskan untuk memulai bisnis sendiri pada tahun 1970, usaha pertamanya di bidang beras dan pengadaan truk untuk mengangkut beras membawa keuntungan yang signifikan. Sebagai anak muda yang baru memulai bisnis, Mokhtar tetap mempraktikkan nasihat orang tuanya untuk bersedekah dan berbagi rezeki kepada yang membutuhkan.
Dengan kebijaksanaan wirausaha dan sikap murah hati seperti ini, setiap langkah bisnis Mokhtar terbukti sukses. Tak lama setelah memperoleh kontrak pasokan beras ke pemerintah, bisnisnya berkembang pesat dan mulai merambah sektor lain seperti perkebunan, pelabuhan, dan manufaktur. Kepandaian dan sikap berbagi rezeki Mokhtar telah membawa dirinya menjadi salah satu pengusaha paling sukses di Malaysia, yang diakui oleh Forbes sebagai orang terkaya di negaranya sejak 2005.
Meskipun memiliki kekayaan yang besar, Mokhtar tetap berpegang pada nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tuanya. Dia secara aktif terlibat dalam kegiatan filantropi dan hidup dengan sederhana. Pada tahun 2013, dia bahkan masuk dalam daftar orang terkaya ke-50 di dunia menurut Forbes. Kesuksesan dan kekayaan Mokhtar telah memberikan inspirasi bagi banyak orang, serta mengingatkan pentingnya berbakti kepada orang tua dan berbagi rezeki kepada sesama.