Temuan sebuah tas tertinggal di kereta rel listrik (KRL) Stasiun Tanah Abang telah mengawali pengungkapan kasus sindikat peredaran dan pembuatan uang palsu oleh Polsek Tanah Abang. Dalam operasi ini, polisi berhasil menyita sebanyak 23 ribu lembar uang palsu dengan nominal Rp100 ribu beserta 21 unit printer, sablon, tinta, dan barang bukti lainnya. Kapolsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kompol Haris Akhmad Basukidi mengungkapkan bahwa delapan orang terlibat dalam peredaran uang palsu, dimana masing-masing memiliki peran tersendiri. Para tersangka yang ditangkap berhasil diamankan bersama dengan barang bukti yang digunakan dalam praktik kejahatan tersebut, termasuk 15 lembar uang dolar Amerika dengan nominal 100 dolar.
Selain uang palsu, polisi juga mengamankan barang bukti lain seperti printer, mesin penghitung uang, laptop, telepon genggam, dan peralatan lainnya. Pengungkapan pabrik pembuatan uang palsu di Kota Bogor, Jawa Barat, dimulai dari temuan tas yang tertinggal di gerbong kereta rel listrik. Polisi curiga dengan isi tas tersebut dan setelah pemiliknya mengambilnya, ternyata tas tersebut berisi uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp316 juta. Dengan adanya operasi ini, diharapkan dapat memberikan efek jera kepada sindikat peredaran uang palsu dan mengurangi kasus kriminalitas serupa di masa depan.