Pendidikan merupakan hal penting dalam kemajuan suatu negara. Pada Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei, Indonesia harus melihat contoh keberhasilan negara lain dalam membangun ekosistem pendidikan yang kuat. Salah satunya adalah Jepang, yang melakukan reformasi besar-besaran pasca-Perang Dunia II. Kaisar Jepang, Hirohito, menyadari bahwa kekalahan Jepang dalam perang disebabkan oleh kegagalan sistem pendidikan. Oleh karena itu, reformasi pendidikan dilakukan dengan memodifikasi sistem pendidikan yang ada dengan menghilangkan konten propaganda militeristik dan ultra-nasionalisme.
Pemerintah Jepang mengeluarkan pedoman kebijakan pendidikan pada tahun 1945 yang bertujuan mengubah mentalitas masyarakat menjadi lebih baik melalui pendidikan. Reformasi pendidikan dilakukan dengan menghapus materi yang membentuk sikap yang apatis, egois, dan bodoh. Hasilnya, kurun waktu 10-20 tahun setelah reformasi, Jepang sukses menjadi negara penggerak ekonomi dunia dengan lulusan yang unggul dalam sains dan teknologi.
Indonesia dapat belajar dari Jepang agar pendidikan di Tanah Air dapat maju. Kurikulum pendidikan harus mengutamakan sains, tidak menonjolkan materi ultra-nasionalis, dan meningkatkan kesejahteraan para buruh. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan yang baik akan mampu membentuk warga negara yang berpengetahuan dan memiliki keterampilan kerja yang baik, serta dapat mendorong pertumbuhan nasionalisme.