Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak korban penganiayaan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Hal ini karena anak tersebut hanya bisa berbicara menggunakan bahasa Jawa kromo dan logat Jawa Timur, sehingga menyulitkan pendamping untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Anak tersebut ditemukan dengan kondisi dehidrasi, luka-luka akibat benda tajam, dan hanya memiliki bobot tubuh 11 kilogram. Tim PPAPP telah menjangkau lokasi anak tersebut dan akan menindaklanjuti sesuai kebutuhan, sementara anak telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama. Pengakuan anak tersebut menyebutkan bahwa ia sering dianiaya oleh bapaknya dengan cara dibakar di sawah dan dipukul. Pasca penemuan ini, Bareskrim Polri akan mengambil alih penanganan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh orang tua korban terhadap anaknya. Penemuan anak yang disiksa dilakukan oleh Satpol PP Kebayoran Lama saat melakukan patroli di Pasar Kebayoran Lama, dimana anak ditemukan sendirian di lorong pasar. Namun, anak tersebut masih kesulitan untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait kasus penyiksaan yang dialaminya, karena masih sulit dalam berbicara.
PPAPP DKI Sulit Berkomunikasi dengan Anak Korban Penganiayaan di Jaksel
