Sistem wajib militer merupakan kebijakan pertahanan yang mewajibkan laki-laki di sejumlah negara untuk menjalani pelatihan kemiliteran dalam kurun waktu tertentu. Selain untuk memperkuat pertahanan negara, hal ini juga menjadi sarana untuk menanamkan semangat nasionalisme, memperkuat identitas kebangsaan, dan menjaga stabilitas politik. Di seluruh dunia, sekitar 86 negara masih menerapkan sistem wajib militer. Korea Selatan, Swiss, Singapura, Finlandia, Rusia, Turki, Brasil, dan Korea Utara merupakan beberapa di antaranya.
Di Korea Selatan, pria harus menjalani wajib militer selama 18-24 bulan, dengan beberapa pengecualian untuk atlet berprestasi. Di Swiss, pria berusia 18-30 tahun diwajibkan dinas militer selama 5-7 bulan. Praktik ini juga berlaku di berbagai negara lain seperti Singapura, Finlandia, Rusia, Turki, Brasil, dan lainnya. Korea Utara bahkan menerapkan wajib militer dengan durasi yang sangat panjang, mencapai 10 tahun bagi pria dan hingga 23 tahun bagi wanita.
Norwegia, Thailand, Aljazair, Armenia, Estonia, Swedia, dan Israel juga memiliki kebijakan wajib militer yang berbeda-beda. Meskipun alasan penerapan wajib militer bisa bervariasi, tetapi hal ini tetap menjadi bagian penting dari strategi pertahanan sejumlah negara di dunia. Dengan demikian, wajib militer masih dianggap sebagai metode yang efektif dalam memperkuat pertahanan dan membangun identitas nasional.