Pentingnya Kolaborasi Nasional-Local-Private: Percepat Program MBG

by -61 Views

Pada tanggal 30 Juli 2025, Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), berbagi wawasan kunci dengan pemimpin regional untuk menyelaraskan pemahaman tentang program-program unggulan Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah acara yang diselenggarakan di Sei Rampah, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, pada hari Rabu. Hasan didampingi oleh Muhamad Isra Ramli, Deputi I untuk Bahan Komunikasi dan Informasi di PCO; Tigor Pangaribuan, Deputi Sistem dan Tata Pemerintahan di Badan Gizi Nasional (BGN); dan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution. Acara berjudul “Bukti Nyata Program-program Presiden Prabowo Subianto” itu diselenggarakan oleh DPP Gempita (Gerakan Milenial untuk Cinta Tanah Air). Forum ini dihadiri oleh beberapa pemimpin regional, termasuk: Darma Wijaya, Bupati Serdang Bedagai, Maya Hasmita, Bupati Labuhanbatu, Baharudin Siagian, Bupati Batu Bara, bersama dengan pejabat lokal lainnya dan perwakilan Forkopimda Sumatera Utara (Forum Koordinasi Kepemimpinan Daerah). Dalam sambutannya, Hasan menekankan pentingnya menyelaraskan sudut pandang di semua tingkatan pemerintahan untuk memastikan implementasi program-program prioritas nasional berjalan lancar dan terkoordinasi. Hasan menjelaskan bahwa agenda kebijakan Presiden Prabowo bukanlah sesuatu yang diimprovisasi tetapi berdasarkan perencanaan jangka panjang—banyak gagasan yang tercantum dalam sebuah buku yang ditulis Prabowo lebih dari satu dekade yang lalu, dan sekarang menjadi dasar program-program pemerintah. Salah satu inisiatif unggulan tersebut adalah Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang dijelaskan Hasan sebagai hasil dari visi jangka panjang yang matang. Dia mencatat bahwa program serupa sudah diterapkan di lebih dari 109 negara, dengan dampak yang dapat diamati 10 hingga 20 tahun ke depan. Hasan meminta semua pihak untuk ikut serta dalam percepatan program tersebut. Forum ini juga berfungsi sebagai platform bagi para pemimpin regional untuk menyampaikan umpan balik dan usulan secara langsung kepada perwakilan BGN mengenai program MBG. Hasan menekankan bahwa kolaborasi dan komunikasi langsung sangat penting untuk melahirkan terobosan nyata di lapangan. Hasan juga mengingatkan peserta bahwa dapur SPPG (Unit Layanan Pemenuhan Gizi) harus dikelola dengan hati-hati. Setiap hidangan yang disajikan harus memenuhi setidaknya sepertiga kebutuhan kalori harian, dan sama pentingnya—rasa makanan itu harus enak. “Jika makanan tidak enak dan tidak dimakan, tujuan tidak tercapai. Itulah mengapa saya katakan: jika makanan tidak enak, berikan umpan balik. Hal itu akan sia-sia jika makanan tersebut berakhir di tempat sampah,” katanya.

Source link