Setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai penghormatan atas jasa dan pengabdian mereka. Peran TNI sangat penting dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara ini. Sejarah berawal dari masa awal kemerdekaan, ketika Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari ancaman kolonial. Pada 22 Agustus 1945, dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) untuk menjaga keamanan rakyat di tengah situasi genting pasca-proklamasi. Badan ini berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945 setelah ancaman kembalinya Belanda. Pada 8 Januari 1946, TKR berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat dan kemudian menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 26 Januari 1946. TRI dilantik pada 25 Mei 1946 dan diawaki oleh Jenderal Soedirman sebagai Panglima Besar. Pada 3 Juni 1947, TRI bersatu dengan badan perjuangan rakyat lainnya menjadi TNI, yang terorganisasi dalam tiga matra: angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara. Sejak itu, perjalanan TNI terus berlanjut hingga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Dengan momentum HUT TNI tanggal 5 Oktober, kita tidak hanya merayakan ulang tahun TNI, tetapi juga mengingat sejarah perjuangan mereka dan komitmen dalam menjaga kedaulatan negara.
Sejarah HUT TNI 5 Oktober: Dari BKR ke TNI





