Kejaksaan Agung Indonesia selama beberapa tahun terakhir berhasil mengungkap berbagai kasus korupsi besar di negara ini. Sejarah panjang lembaga penegak hukum ini mencatat bahwa mereka telah berulang kali menghadapi kasus korupsi besar dan memiliki jaksa yang dihormati dan ditakuti, seperti Baharuddin Lopa. Namun, perjalanan Lopa dalam menegakkan keadilan berakhir secara mendadak ketika dia meninggal dunia saat tengah menangani kasus korupsi besar.
Sebagai Jaksa Agung ke-17 Republik Indonesia, Baharuddin Lopa dikenal sebagai seorang pejuang yang keras dan tegas terhadap koruptor dan pelaku kejahatan lainnya. Meskipun sering mendapat ancaman dan tekanan, Lopa tetap kukuh dalam prinsipnya untuk menegakkan keadilan dan menolong rakyat. Pemindahannya dari daerah ke daerah tidak menghentikan semangatnya untuk terus bekerja demi kebaikan negara.
Keberaniannya yang luar biasa dan integritasnya dalam menegakkan hukum membawanya meraih jabatan sebagai Jaksa Agung Indonesia. Namun, karier singkatnya berakhir tragis saat dia meninggal dunia karena serangan jantung yang disebabkan oleh kelelahan kerja. Meskipun hidup sederhana dan jauh dari kemewahan, Baharuddin Lopa tetap dihormati dan dijelaskan sebagai sosok yang seharusnya telah menjabat sebagai Jaksa Agung lebih lama.
Kisah hidup Baharuddin Lopa memberikan inspirasi yang mendalam tentang pengabdian, keberanian, dan kesederhanaan dalam menegakkan keadilan. Meskipun hidupnya telah berakhir, warisannya sebagai seorang penegak hukum yang teguh dan tegas tetap dikenang oleh banyak orang, termasuk Presiden Abdurrahman Wahid. Bahkan setelah kematian, Baharuddin Lopa tetap merupakan contoh yang langka dalam dunia hukum dan politik Indonesia.
