Pernahkah Anda mendengar tentang hubungan kelam antara manusia dan harimau di Jakarta (dahulu Batavia)? Ratusan tahun lalu, harimau Jawa di Indonesia tidak dilindungi dan dianggap sebagai ancaman bagi penduduk. Inilah yang memicu perburuan besar-besaran yang melibatkan hingga 800 pemburu, yang pada akhirnya menyebabkan kepunahan harimau Jawa.
Harimau di Jakarta seringkali berkeliaran di jalanan kota, menimbulkan rasa takut di kalangan penduduk. Sejarah mencatat bahwa harimau Jawa sering menyerang dan membunuh orang pada masa itu. Perburuan harimau dilakukan sebagai respons terhadap ancaman yang semakin meningkat.
Pemerintah kolonial seperti VOC pun turun tangan dalam masalah ini. Mereka mengeluarkan perintah untuk memburu harimau, melibatkan ratusan orang, baik pasukan resmi maupun masyarakat sipil. Hadiah uang tunai diberikan sebagai insentif bagi mereka yang berhasil menangkap harimau. Akibat perburuan yang masif, populasi harimau Jawa semakin menyusut.
Tidak hanya di Jakarta, perburuan harimau juga terjadi di berbagai wilayah Jawa lainnya. Konflik antara harimau dan manusia semakin meningkat akibat perubahan ekonomi dan pembukaan hutan untuk kepentingan perkebunan. Populasi harimau Jawa terus berkurang hingga pada akhirnya dinyatakan punah pada tahun 1980-an.
Sejarah kelam ini menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan satwa liar. Dengan memahami peristiwa masa lalu, kita diharapkan dapat lebih bijaksana dalam menjaga keberlangsungan hidup hewan dan lingkungan di sekitar kita.





