Konflik agraria di Indonesia seringkali berujung pada tindakan premanisme, menurut Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya. Untuk mengatasi masalah ini, mereka menggelar diskusi kelompok terfokus (focus group discussion/FGD) dengan pemangku kepentingan terkait. Agenda tersebut membahas “Permasalahan Penanganan Agraria yang Berkeadilan di Tengah Maraknya Aksi Premanisme” dengan tujuan merumuskan langkah konkret untuk menanggulangi permasalahan tersebut.
Konflik agraria sering menjadi pemicu aksi premanisme yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu. Pihak berwenang, dalam FGD tersebut, mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan konflik agraria yang berkaitan dengan premanisme agar dapat ditindaklanjuti. Mereka juga menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dalam memerangi premanisme dalam bentuk apapun.
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah nara sumber dari institusi pemerintah dan lembaga terkait untuk membahas langkah-langkah yang dapat diambil dalam menangani konflik agraria. Sebagai contoh, Pusat Informasi Kriminal Bareskrim Polri mencatat bahwa ada peningkatan kasus premanisme yang terjadi, termasuk yang berkaitan dengan senjata tajam, di seluruh Indonesia termasuk Jakarta.
Polisi telah meluncurkan operasi serentak untuk menyelesaikan kasus-kasus premanisme tersebut dan telah berhasil menindak ribuan kasus. Hal ini merupakan komitmen negara dalam memerangi aksi premanisme dan memastikan keamanan serta keadilan di tengah konflik agraria yang terus meningkat di Indonesia.
