Pihak kepolisian sedang memeriksa tiga saksi terkait dengan kelompok orang yang diduga sebagai penagih utang yang melakukan perampasan mobil di sekitar Stasiun Whoosh Halim, Makasar, Jakarta Timur. Kapolsek Makasar, Kompol Sumardi, menyatakan bahwa ketiga saksi tersebut adalah warga sekitar yang menyaksikan langsung insiden tersebut pada Kamis, 12 Juni. Awalnya, video perselisihan di Stasiun Whoosh Halim ini menjadi viral di media sosial, sehingga personel Polsek Makasar langsung melakukan pengecekan TKP setelah menerima informasi tersebut.
Selain itu, pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) juga telah melakukan pengecekan terhadap beberapa saksi pada saat kejadian. Meskipun polisi tidak ada di lokasi pada saat kejadian karena baru mengetahui informasinya setelah viral, Sumardi menjelaskan bahwa tidak ada laporan resmi ke polsek hingga saat ini. Identitas korban juga belum diketahui oleh saksi yang ada di TKP hingga saat ini. Video perselisihan antara debt collector dengan pemilik kendaraan yang viral menunjukkan bahwa para pelaku diduga memeras korban untuk sejumlah uang, baik tunai maupun transfer, agar kendaraan yang ditarik secara paksa dapat dikembalikan kepada pemiliknya.
Insiden tersebut akhirnya berhenti setelah campur tangan petugas keamanan Stasiun Whoosh dan seorang anggota TNI yang ada di TKP mengatasi perselisihan tersebut. Kapolda Metro Jaya telah mengecam aksi semena-mena debt collector dan mengingatkan mereka agar tidak melakukan perampasan kendaraan. Semua informasi ini disampaikan untuk memberikan klarifikasi dan kejelasan mengenai insiden tersebut, serta mengingatkan masyarakat untuk tidak membentuk opini sebelum semua fakta terungkap secara jelas.
