Dihukum Mati Pejabat Digaji Besar: Kisah Tragis

by -25 Views

Gaji pejabat yang tinggi seharusnya sejalan dengan kinerja mereka untuk melayani masyarakat. Namun, tidak jarang pejabat yang mendapat bayaran besar justru gagal menunjukkan performa terbaik, meski memiliki gaji yang tinggi. Belum lagi, evaluasi terhadap mereka seringkali sulit dilakukan atau bahkan diabaikan. Salah satu kasus ekstrem dalam sejarah terjadi pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di Hindia Belanda ketika seorang pejabat bernama J.F.P. Filz dijatuhi hukuman mati karena dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Pada masa pemerintahan Daendels, salah satu langkahnya untuk meminimalisir korupsi adalah dengan menaikkan gaji para pejabat dan birokrat di Hindia Belanda. Tindakan ini dimaksudkan agar para pejabat tidak mencari uang tambahan di luar gaji bulanan yang mereka terima, sehingga meminimalisir potensi korupsi. Daendels juga mengancam akan memberikan hukuman tegas bagi para aparatur negara yang terbukti korup dan tidak becus dalam menjalankan tugasnya. Meskipun telah diberikan gaji besar dan ancaman hukuman, tidak sedikit pejabat yang tetap abai, seperti yang dilakukan oleh J.P. Filz.

Filz, seorang kolonel yang ditugaskan oleh Daendels untuk menjaga Maluku, tidak mampu menunjukkan performa yang baik. Serangan tentara Inggris pada awal 1810 berhasil mengalahkan pasukan Prancis yang dipimpin oleh Filz, dan Inggris berhasil merebut Ambon sebagai pusat rempah-rempah dunia. Kejadian ini membuat Daendels kecewa. Akibat ketidakmampuan Filz dalam menjaga Ambon, meskipun telah menerima gaji besar, Daendels membawa Filz ke pengadilan atas tuduhan korupsi karena kerugian negara yang dialami. Pengadilan akhirnya memutuskan untuk menghukum mati Filz pada 10 Juni 1810 sebagai bentuk konsekuensi atas tindakannya.

Source link